Khutbah pertama
Diakhir
surat Luqman disebutkan lima hal ghaib yang tidak diketahui oleh
manusia, salah satu diantaranya yaitu seseorang tidak tau dimana dia
akan menghembuskan napasnya terakhir, jadi merupakan rahasia Allah swt,
tapi yang jelas bahwa maut akan datang, firman Allah swt dalam surat
ali-Imran ayat 185 :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati
Andaikan
ada orang yang mempunyai istana yang megah, dan juga mempunyai jaagoan,
jawarah atau para pengawal, atau pendekar yang sakti mandraguna, dan
mungkin dia juga mempunyai benteng yang kokoh, lebih kokoh mungkin dari
tembok raksasa yang ada dicina, tapi semua itu tidak akan mampu
menghadang malaikat maut apabila telah datang menjemput, firman Allah
swt dalam surat an-Nisa’ ayat 78
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh
Di antara hikmah mengingat kematian yaitu:
Pertema: Hidup dengan penuh semangat dan gairah
Mungkin
ada yang bertanya, bukankah orang yang mengingat kematian maka dia akan
merasa lesu, lemah, mudah menyerah dan putus asa, memang ungkapan ini
mungkin ada benarnya dari satu sisi, namun bagi seorang mukmin yang
meyakini adanya alam akhirat, adanya hari pembalasan dan akan datangnya
hari dimana nyawa akan berpisah dari badan, hal ini menjadikannya untuk
memiliki semangat yang membaja, semangat yang menggelora supaya dapat
menghadapi hari-hari tersebut, dia berusaha mempersiapkan bekal yang
sebaik-sebaiknya untuk menjadi bekal setelah maut datang menjemput,dia
menabung untuk akhiratnya dengan melakukan amal-amal ketaatan, dia
berusaha mempersiapkan sebaik-baik bekal, dan bekal dan terbaik adalah
takwa, firman Alllah swt dalam surat al-Baqarah ayat 197:
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.
Kedua: Adanya ketenangan
Seorang
mukmin meyakini bahwa kematian pasti datang, dimanapun kalau sudah
datang waktunya maka tidak ada yang bisa menundanya atau memajukannya
walaupun sedetik, walaupun orang itu berada diatas kasur yang empuk,
Rasulullah saw bersabda:
من
سأل الله الشهادة بصدق بلغه الله منازل الشهداء وإن مات على فراشه
(الدارمى ، وأحمد ، وأبو داود ، والترمذى ، والنسائى ، وابن ماجه ، وابن
حبان عن سهل بن أبى أمامة عن سهل بن حنيف عن أبيه عن جده)
Barangsiapa
yang mencari mati syahid dengan niat yang benar, maka Allah swt akan
memberikannya derajat syahid walaupun dia mati diatas tempat tidurnya.
Tapi
bagi orang yang tidak ingat kepada hari pembalasan, tidak memahami akan
hakikat kematian, terkadang dihantui oleh berbagai rasa takut, takut
ini dan takut itu, takut mati dan sebagainya. Terkadang ada orang yang
mau makan, tapi merasa takut, takut kalau makanan itu ada racunnya,
kalau berjalan, naik mobil atau naik peswaaat dia merasa takut, takut
kalau ada bom yang mengincarnya, akhirnya ia selalu dihantui oleh rasa
takut.
Berbeda
dengan seorang mukmin, hidupnya selalu pasrah kepada Allah swt, dia
selalu sabar dan tenang dalam menjalani kehidupannya, dia yakin bahwa
tidak ada yang menimpanya kecuali sesuatu yang telah digariskan oleh Allah swt. Dalam surat at-Taubah ayat 51 Allah swt menegaskan:
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah:
"Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada
Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."
Ketiga: Mendapat kemenangan
Pada
masara, umat khalifah umar ra. Umat Islam mampu menyebarkan Ialam
kesegenap pelosok dunia, dua kekuatan raksasa ketika itu yang mencoba
tersebarnya dakwah Islam bisa dipukul mundur, imperium Romawi dan Persia
bisa ditumbangkan, bayangkan bangsa Arab yang selama ini terkebelakang,
tidak dikenal dunia kala itu bisa menguasai dunia, bayangkan
orang-orang arab kampung yang selama ini kerjanya sebagai pengembala
onta dan kambing, yang selama ini dianggap sebagai bangsa yang mati
terkubur, dianggap tidak bisa maju dan tampil kedepan, ternyata bisa
menguasai dunia,
Mengapa
mereka bisa menjadi bangsa yang hidup? Hal ini dikarnakan kehidupan
mereka bersandar kepada Al-Quran as-sunnah, inilah rahasia mengapa
mereka menjadi bangsa yang kembali hidup dan memainkan peran dalam
kancah dunia, rahasianya adalah mereka istiqamah terhadap ajaran
Al-Qur’an, firman Allah swt dalam surat al-Anam ayat 122 :
أَوَمَنْ
كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي
النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا
كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Dan
apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat
berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang
keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar
dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang
baik apa yang telah mereka kerjakan.
Al-Quran mengajarkan bahwa kehidupan akhirat lebih baik dari kehidupan akhirat, kehidupan dunia hanya sementara, oleh karena itu
mereka selalu siap untuk menyongsong kehidupan setelah alam dunia ini,
mereka korbankan harta benda, jiwa raga, dan mereka kuras tenaga dan
pikiran mereka untuk berjuang menegakkan agama Allah ini, mereka
bersunggu-sungguh, mereka berjuang sepenuh jiwa, mati merupakan hal
biasa, yang luar biasa adalah kalau mati tidak dengan membawa iman,
tanpa membawa bekal yang cukup, tentunya orang yang berjuang dengan
sungguh-sungguh maka dia akan menggapai cita-citanya, dan mudah untuk
mendapat kemenangan, firman Allah swt dalam surat al-Ankabut ayat 69 :
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan
orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya
Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Khutbah kedua
Kita
semua mesti memahami bahwa agaaama yang disisi Allah swt hanya agama
Islam, orang yang mencari agama selain Islam maka dia akan menjadi orang
yang merugi kelak pada hari kiamat, orang yahuda mengklaim bahwa nabi
Ibrahim adalah seorang yahudi, demikian juga orang nasrani mengklaim
bahwa nabi Ibrahim as adalah seorang nasrani, namun Allah swt menolak
dan membatalkan sangkaan mereka tersebut, dan menegaskadalam al-Quran
surat ali-Imran ayat 67:
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.
Bahkan
nabi Ibrahim berpesan kepada putr-putranya agar mati sebagai seorang
muslim, firman Allah swt dalam surat al-Baqarah ayat 132:
وَوَصَّى
بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ
اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Dan
Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk
agama Islam".
Oleh
karena itu jangan pernah meragukan kebenaran agama kita ini, jangan
pernah merasa bimbang dengan kebenaran risaalah yang dibawa oleh baginda
Rasulullah saw, firman Allah swt dalam surat al-Baqarah ayat 147 :
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.
Kita
semua berasal dari tanah dan akan kembali kepada tanah, dan kelak
masing-masing kita akan dibangkitkan dari kubur kita masing-masing, oleh
Karena itu kita mesti berusaha supaya diri kita dan keluarga kita dan
semua kaum muslimin hidup sebagai muslim, dan mati juga sebagai seorang
muslim, firman Allah swt dalam surat ali-Imran ayat 102:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.
Sekian
khutbah jumat ini,semoga kita semua mendapatkan kebahagiaan dan
keselamatan, baik didunia yang fana ini,lebih-lebih dialam akhirat yang
kekal abadi.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment